Kementerian Perhubungan menyoroti banyak keluhan terkait keterlambatan maskapai yang melayani penerbangan haji pada fase pertama keberangkatan jemaah haji tahun 2024. Menurut catatan Kemenhub, terjadi 48 kali keterlambatan pada dua maskapai yang melayani penerbangan Haji yakni Garuda Indonesia dengan total 42 keterlambatan, dan Saudi Arabian Airlines dengan total 6 keterlambatan.
Dirjen Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kemenhub M. Kristi Endah Murni menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat bersama dengan Garuda Indonesia terkait jumlah keterlambatan pada fase pertama, yang disebabkan oleh faktor teknis dan operasional. "Atas kejadian tersebut Garuda Indonesia sudah memitigasi dengan menerbangkan calon jemaah haji menggunakan pesawat-pesawat wide body miliknya," tambahnya.
Kristi berharap agar kedua maskapai yang melayani penerbangan haji dapat memberikan pelayanan haji yang terbaik dan bertanggungjawab dalam menangani kendala di lapangan. Menurutnya, selama periode 12-30 Mei, sebanyak 144.961 calon jemaah haji dari 554 kloter telah diberangkatkan, atau sekitar 67,1 persen dari total calon jemaah haji tahun ini, yakni 216.065, seperti yang tercatat dalam data Kementerian Agama.