Mimikri dan kamuflase adalah dua strategi penting dalam kelangsungan hidup hewan di alam liar. Meskipun keduanya sering digunakan secara bergantian, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara mimikri dan kamuflase serta bagaimana keduanya memengaruhi adaptasi hewan terhadap lingkungan mereka.
Mimikri
Mimikri merujuk pada kemampuan hewan untuk meniru atau menirukan bentuk, warna, atau perilaku organisme lain. Hal ini memungkinkan hewan untuk terlihat mirip dengan organisme lain yang memiliki keunggulan tertentu, seperti kekebalan terhadap pemangsa atau makanan yang lebih mudah diperoleh. Contoh yang terkenal adalah kupu-kupu yang meniru warna dan pola sayapnya sesuai dengan hewan berbisa, seperti lebah atau ulat beracun, sehingga pemangsa menghindari mereka.
Kamuflase
Sementara itu, kamuflase melibatkan kemampuan hewan untuk berbaur dengan lingkungan sekitarnya, entah itu melalui warna, tekstur, atau pola tubuh yang memungkinkan hewan untuk tidak terlihat oleh pemangsa atau mangsanya. Seekor bunglon, misalnya, dapat mengubah warna tubuhnya untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya sehingga menjadi sulit dilihat oleh pemangsa atau mangsanya.