Begitu juga dalam pertunjukan, prolog memberikan pengantar yang membantu penonton untuk memahami tema yang akan diangkat, tujuan dari pertunjukan tersebut, dan bagaimana mereka seharusnya merespons setiap sesi acara yang disajikan. Dengan demikian, prolog memainkan peran penting dalam menciptakan koneksi emosional dan intelektual antara para penonton dengan apa yang mereka saksikan.
Dalam penggunaannya, prolog dapat berbentuk narasi, dialog antar tokoh, monolog tokoh utama, atau bahkan aksi panggung yang memberikan gambaran awal dari apa yang akan disaksikan. Prolog juga dapat berbeda-beda tergantung pada jenis karya atau acaranya. Misalnya, prolog dalam sebuah novel mungkin lebih fokus pada pengantar cerita dan karakter tokoh, sementara prolog dalam sebuah pertunjukan teater akan lebih menekankan pada menarik perhatian penonton dan memberikan petunjuk tentang tema dan suasana yang akan diangkat.
Dalam dunia digital saat ini, penggunaan prolog juga sangat penting dalam konten-konten online. Judul dan deskripsi yang menarik dan informatif dapat dianggap sebagai prolog dalam konten web, yang akan membantu pembaca untuk memutuskan apakah mereka ingin melanjutkan membaca atau tidak.