Depok, Tampang.com | Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan dua skema strategis untuk mencegah praktik menyontek di sekolah. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Konsolidasi Nasional (Konsolnas) yang digelar di Depok, Jawa Barat, pada Selasa (29/4/2025).
Langkah ini diambil sebagai respons atas hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait budaya tidak jujur di lingkungan pendidikan. “Kami berupaya menjadikan survei KPK sebagai dasar untuk memperbaiki sistem pembelajaran,” ujar Mu’ti.
1. Terapkan Metode Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
Menurut Mu’ti, kebiasaan menyontek di kalangan siswa umumnya dipicu oleh sistem pembelajaran yang terlalu menitikberatkan pada hafalan. Untuk itu, Kementerian akan mendorong penerapan metode deep learning, yakni model pembelajaran yang mendorong siswa berpikir kritis, analitis, dan kreatif.