Charles Lesher, penulis utama studi ini, menjelaskan, "Jika benar, hasil ini menunjukkan bahwa besi dari inti bumi telah bocor ke bagian mantel selama miliaran tahun." Temuan ini membuka wawasan baru tentang kompleksitas dan sejarah evolusi bumi yang masih menjadi misteri bagi banyak kalangan.
Namun, inti bumi bukanlah satu-satunya bagian Bumi yang berubah secara dinamis. Sebuah penelitian terpisah telah menunjukkan bahwa air dari permukaan bumi mungkin telah bermigrasi ke bagian mantel akibat pergerakan lempeng tektonik yang terus berlangsung.
Pada tahun 2014, sebuah studi menemukan bahwa zona transisi mantel mengandung lapisan tebal padat dengan ringwoodite yang mengandung banyak air. Bagian ini terletak di kedalaman antara 410 hingga 600 kilometer di bawah permukaan Bumi.
Konsekuensi dari penemuan ini sangat mengejutkan. Jika hanya 1% dari zona transisi mantel ini mengandung air, para peneliti memperkirakan bahwa jumlah air di dalamnya setara dengan tiga kali lipat dari total air di seluruh lautan di permukaan Bumi. Penemuan ini menggambarkan betapa kompleksnya dinamika bumi yang masih perlu diteliti lebih dalam.