Mekanisme ini mirip dengan cara kerja garam aluminium yang ditemukan dalam antiperspiran komersial modern, meskipun konsentrasi dan formulasi tawas biasanya lebih sederhana.
2. Mekanisme Mencegah Bau Badan (Deodoran)
Selain mengurangi keringat, tawas juga sangat efektif sebagai deodoran, yaitu zat yang mencegah atau menghilangkan bau badan. Bau badan tidak disebabkan oleh keringat itu sendiri, melainkan oleh aktivitas bakteri yang hidup secara alami di kulit kita. Bakteri-bakteri ini memecah senyawa organik yang terkandung dalam keringat (terutama keringat dari kelenjar apokrin yang kaya protein dan lemak, yang banyak terdapat di ketiak dan selangkangan), menghasilkan produk sampingan berupa asam lemak berbau tidak sedap.
Di sinilah peran tawas sebagai agen antibakteri menjadi krusial:
Sifat Antimikroba: Tawas memiliki sifat antiseptik dan antibakteri alami. Ion aluminium yang dilepaskan dari tawas menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi pertumbuhan bakteri penyebab bau badan. Mereka menghambat metabolisme bakteri dan mencegah proliferasi mereka di permukaan kulit.
Menciptakan Lingkungan Asam: Tawas cenderung sedikit asam. Lingkungan asam ini juga kurang disukai oleh banyak bakteri penyebab bau, sehingga menghambat pertumbuhan mereka.
Mengurangi Kelembaban: Dengan mengurangi jumlah keringat di permukaan kulit, tawas juga secara tidak langsung mengurangi kelembaban di area tersebut. Lingkungan yang lebih kering kurang ideal untuk pertumbuhan bakteri, sehingga semakin mengurangi kemungkinan timbulnya bau badan.