Wapres juga mencontohkan bahwa banyak negara maju seperti Jerman dan Swiss memiliki sistem pendidikan kejuruan yang kuat. Sistem ini memungkinkan lulusan sekolah menengah kejuruan langsung memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang mereka kuasai tanpa harus melalui pendidikan tinggi. Pendekatan ini telah terbukti efektif dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap kerja.
Selain itu, Ma'ruf Amin juga menegaskan pentingnya pendidikan agama dan karakter sebagai bagian integral dari pendidikan yang harus diperjuangkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam konteks ini, ia menyoroti bahwa pendidikan agama dan karakter tidak selalu bergantung pada pendidikan tinggi, melainkan dapat diterapkan di berbagai jenjang pendidikan.
Dengan demikian, pernyataan yang menyebut pendidikan tinggi sifatnya tersier bukanlah untuk merendahkan nilai pendidikan tinggi, melainkan untuk menyadarkan bahwa tidak semua orang perlu mengejar gelar sarjana atau pendidikan tinggi. Setiap individu memiliki keunikan dan potensi yang berbeda, sehingga pilihan pendidikan yang diambil juga harus disesuaikan dengan bakat, minat, dan tujuan karir masing-masing.