Lebih jauh lagi, kisah echidna ini menjadi pengingat penting akan tantangan konservasi di era modern. Banyak spesies yang dinyatakan punah sebenarnya masih mungkin bertahan hidup, tersembunyi di tempat-tempat yang belum dijangkau atau terlalu sulit diakses. Teknologi canggih memang penting, tetapi pelestarian alam tidak akan berhasil tanpa melibatkan mereka yang telah lama hidup dan menjaga keseimbangan ekosistem secara tradisional.
Kisah Payangko di Pegunungan Cyclops membawa pesan kuat: bahwa harapan selalu ada selama manusia masih peduli, mencari, dan bersedia mendengarkan alam dan para penjaganya yang setia—masyarakat adat. Di tengah perubahan iklim, eksploitasi alam, dan ancaman terhadap habitat, penemuan ini menjadi secercah cahaya yang menunjukkan bahwa alam masih menyimpan banyak misteri yang belum sepenuhnya kita pahami.
Dengan ditemukannya kembali Zaglossus attenboroughi, ilmuwan kini memiliki tugas lanjutan: melindungi habitatnya, memastikan populasi dapat bertahan, serta membuka lebih banyak jalur kolaborasi dengan masyarakat lokal agar upaya konservasi semakin berdampak. Penemuan ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari langkah-langkah nyata untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati dunia.