Dampak dari pendekatan ini sangat positif. Siswa Kanada tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang toleran, terbuka, dan mampu berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Lingkungan belajar yang inklusif dan humanis ini mengurangi tingkat bullying dan diskriminasi, menciptakan suasana sekolah yang aman dan suportif bagi semua. Rasa memiliki dan kebersamaan di antara siswa dari beragam latar belakang menjadi sangat kuat.
Singkatnya, Kanada menunjukkan kepada dunia bahwa pendidikan yang berkualitas tidak harus mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan. Justru sebaliknya, dengan merangkul keberagaman dan menerapkan pendekatan yang inklusif dan humanis, sebuah negara dapat membangun sistem pendidikan yang kuat, menghasilkan lulusan yang cerdas, berkarakter, dan siap menjadi warga negara global yang bertanggung jawab. Ini adalah model yang sangat relevan di dunia yang semakin saling terhubung dan multikultural ini.