Di tengah dampak buruk yang disebabkan oleh badai tropis, muncul pertanyaan apakah Indonesia relatif aman dari bencana alam ini. Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, menyatakan bahwa Indonesia tidak akan dilanda topan Yagi karena pengaruh pergerakan angin timuran. Namun, melihat kondisi geografis dan perubahan iklim global, penting untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang bisa terjadi di masa mendatang.
Meskipun Indonesia jarang terkena badai tropis yang mematikan, hal ini bukan berarti bahwa Indonesia benar-benar aman dari ancaman bencana alam. Peningkatan intensitas angin puting beliung dalam beberapa tahun terakhir menjadi catatan penting, menandakan bahwa Indonesia juga memiliki risiko terkena bencana meteorologi lainnya. Selain itu, perubahan iklim dan pemanasan global juga dapat berdampak pada pola cuaca di Indonesia, meningkatkan risiko terjadinya bencana alam.
Indonesia memiliki letak astronomis yang berbeda dengan negara-negara tetangga yang sering dilanda badai tropis. Hal ini sebagian besar memberikan perlindungan terhadap datangnya badai yang mematikan. Syarat terjadinya badai, seperti perairan laut yang hangat dengan suhu sekitar 27°C dan kedalaman sekitar 46 meter, berperan dalam membentuk badai tropis. Namun, efek coriolis bumi yang membelokkan angin dan membentuk pusaran badai cenderung lebih lemah di wilayah Indonesia sehingga meminimalisir potensi terjadinya badai tropis.