Pada Hari Raya Idul Fitri, tepatnya tanggal 10 April 2024, kota Philadelphia di Amerika Serikat dilanda kepanikan akibat insiden baku tembak di Taman Clara Muhammad Square, Parkside. Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 14.30 waktu setempat, saat tengah berlangsungnya perayaan Idul Fitri yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 orang. Tidak kurang dari tiga warga menjadi korban dalam insiden ini. Insiden baku tembak ini terjadi akibat konflik antara dua faksi yang berkumpul, yang kemudian berujung pada pertukaran tembakan sekitar 30 kali. Suara-suara tembakan ini memicu kekacauan di antara kerumunan, menyebabkan panik dan kegentingan di tengah perayaan yang semestinya penuh kedamaian.
Menurut laporan dari Newsweek, Komisaris Polisi Philadelphia, Kevin Bethel, menyampaikan dalam sebuah konferensi pers bagaimana keadaan menjadi kacau balau saat penduduk mencoba untuk menyelamatkan diri dari lokasi penembakan tersebut. Tindakan cepat dari kepolisian setempat berhasil menangkap lima orang yang diduga terlibat dalam insiden ini.
Insiden tragis ini memicu keprihatinan dan kekhawatiran di tengah masyarakat Philadelphia. Sebagai kota yang dikenal dengan sejarah panjangnya dalam perjuangan hak asasi manusia, insiden ini menjadi sebuah pukulan bagi keamanan dan kedamaian warga Philadelphia. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada dan bersatu dalam menjaga keamanan kota.
Menurut data dari Departemen Kepolisian Philadelphia, insiden kekerasan senjata di kota tersebut telah menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini mencerminkan tantangan yang nyata dalam mengendalikan penyebaran senjata ilegal di tengah masyarakat. Sejumlah upaya preventif dan penindakan yang lebih tegas tentu dibutuhkan untuk mengurangi insiden-insiden kekerasan senjata yang meresahkan masyarakat.
