2. Kidal
Penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Psikologi Amerika menemukan adanya hubungan antara tangan kiri (kidal) dengan tingkat kreativitas yang lebih tinggi. Mereka yang kidal sering kali memiliki otak yang lebih simetris, yang memungkinkan mereka untuk berpikir di luar batasan konvensional. Walaupun ada risiko terkait dengan disfungsi mental, semacam kecanduan kreativitas sering kali dihasilkan dari otak yang seimbang—menjadi pendorong bagi pemikiran berinovasi (out of the box).
3. Sering Begadang
Bagi mereka dengan IQ tinggi, aktif di malam hari sering kali menjadi pilihan. Banyak dari mereka yang lebih produktif saat malam dengan suasana yang tenang untuk berpikir. Mengorbankan waktu tidur untuk kreativitas dan inovasi bukanlah hal yang aneh bagi mereka. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, malam menjadi waktu yang paling menginspirasi untuk bekerja, bereksperimen, dan menciptakan.
4. Senang Mencari Tahu
Kecerdasan tidak hanya terletak pada kemampuan akademis, tetapi juga pada rasa ingin tahu yang tinggi. Kebiasaan orang jenius untuk selalu bertanya dan mencari tahu dibuktikan oleh penelitian pada tahun 2016 yang menunjukkan bahwa anak-anak dengan IQ tinggi mengembangkan keterbukaan terhadap pengalaman baru hingga dewasa. Mereka tidak puas hanya dengan informasi yang ada; mereka terus menggali dan mencari pemahaman lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka.
5. Suka Berbicara Sendiri
Mungkin terdengar aneh, tetapi berbicara sendiri ternyata bukan tanda kegilaan, melainkan alat efektif untuk meningkatkan daya ingat dan memperkuat kemampuan berpikir. Banyak orang jenius menggunakan kebiasaan ini baik dalam bentuk verbal maupun tertulis untuk mengorganisir ide-ide dan merenungkan keputusan mereka. Kebiasaan berbicara sendiri ini membantu mereka untuk memahami berbagai sudut pandang dan memperluas perspektif berpikir mereka.