Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membagi tiga jalur lalu lintas saat mudik lebaran tahun 2017 ini. Ketiga jalur yang dimaksud melalui jalan tol, Jalur Pantura, dan Jalur Selatan. Budi mengatakan kendaraan kecil seperti mobil pribadi dan mini bus akan diarahkan melalui jalan tol darurat dari Brebes Timur hingga Weleri Kendal.
Jalur tersebut disiapkan satu lajur selebar tujuh meter dengan kondisi jalan masih lantai dasar. “Diperkirakan sekitar 60 persen kendaraan kecil akan masuk ke tol,” kata Budi saat berkunjung ke Tol Brebes Timur (Brexit).
Sedangkan kendaraan berat seperti bus dan truk akan diarahkan ke Jalur Pantura dan Jalur Selatan. Kendaraan besar dilarang melintas ke jalan darurat lantaran kontruksi jalan yang tidak diperuntukan untuk itu.
Selain hanya memiliki ketebalan 10 sentimeter, menurut Budi, jalan darurat juga dibangun tanpa tulang. Karena itu, jika kendaraan besar dipaksakan melintas, dikhawatirkan akan merusak jalan tersebut. “Kendaraan besar akan dibuang ke pantura dan jalur selatan,” ujarnya.
Kepala Cabang Tol Kanci Pejagan Pemalang, Zulmarlian Iskandar, menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan 10 gardu pintu keluar yang ada di dekat Exit Tol Brebes Timur. Gerbang itu nantinya digunakan untuk pembayaran bagi pengendara yang melintasi tol Pejagan-Brebes Timur dan akan melanjutkan perjalanan ke Semarang melalui jalan tol darurat. “Itu bisa melayani 70 ribu kendaraan per hari,” katanya.
Kedatangan Budi ke Brexit untuk meninjau kesiapan infrastruktur yang akan digunakan pada musim mudik lebaran tahun ini. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan arus mudik lebaran nanti berlangsung aman dan lancar. Dalam kesempatan itu, ia meminta agar peristiwa kemacetan seperti tahun kemarin bisa dihindari.
Kementerian, kata Budi, sudah berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk mengantisipasi kelangkaan BBM saat arus mudik. “Selain dengan Polri kami juga berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengantisipasi peristiwa seperti tahun lalu seperti tahun lalu,” ujar dia.