Sejak video yang memperlihatkan ukur ulang dari pengendara motor, yang membeli 4 liter, kemudian diterima 3 liter, video ini menjadi viral di sosial media. Pertamina langsung menindaklanjuti kejadian ini, dengan mendatangi SPBU setempat bersama Dinas Metrologi.
Laporan dari Beldy Risyan Hukom (https://www.facebook.com/beldyrisyan) perihal kecurangan di SPBU Kemayoran dengan nomer SPBU 34-10604 Jl. Bungur Besar no. 102 Kmayoran Jakarta Pusat, Pertamina melakukan pemeriksaan dari rekaman CCTV.
Dari hasil pemeriksaan secara lengkap oleh PT Pertamina ternyata tidak temukan keanehan tentang pengurangan BBM yang diterima oleh konsumen.
Hasil tersebut pun dijabarkan dalam beberapa poin oleh PT Pertamina, yang berisikan sebagai berikut ;
1. Pada hari Selasa (30/5) Pk. 15.30 WIB Sdr. Beldy Risyan Hukom (pengendara Motor Nmax) melakukan pembelian BBK jenis Pertamax di SPBU 34.106.04 di Jl. Bungur, Jakarta, pada Nozzle 16.2 sebanyak 4 Liter. Setelah selesai melakukan pembelian Pertamax, Sdr Beldy merasa takaran dari SPBU kurang.
2. Sdr Beldy melakukan komplain kepada operator, lalu diarahkan kepada Pengawas SPBU mengingat antrian pengendara motor yang cukup panjang.
3. Sdr Beldy meminta kepada pengawas agar tangki BBM motor dikuras untuk mengetahui jumlah BBM yang diisi kedalam motor. Pengurasan tangki BBM Motor dilakukan hanya menggunakan selang dengan cara disedot secara manual, sehingga BBM yang dikeluarkan tidak seluruhnya, karena tersisa 1 Bar berdasarkan permintaan Sdr Beldy untuk disisakan seperti kondisi awal sebelum dilakukan pengisian BBM. Kondisi BBM 1 Bar ini tidak dapat dipastikan berapa liter BBM yang tersisa secara akurat. Sebagai informasi, kapasitas tangki kendaraan tersebut adalah 6,6 Liter.