Kabar mengenai rontoknya sabuk baja continuously variable transmission (CVT) pada mobil sedang menjadi perbincangan di media sosial. Hal ini menimbulkan pertanyaan akan kualitas dari transmisi CVT yang kerap digunakan pada mobil-mobil modern.
Muncul anggapan bahwa kondisi rontoknya sabuk baja CVT adalah akibat dari perawatan yang kurang memadai serta pengoperasian yang tidak tepat. Namun, faktanya, ada tahapan kerusakan CVT yang bisa membuat sabuk bajanya rontok menjadi serpihan logam yang menyebabkan kekhawatiran terhadap keandalan konstruksi CVT.
Namun, perlu dicatat bahwa rontoknya sabuk baja CVT bukanlah disebabkan oleh beban yang terlalu berat, melainkan karena desain konstruksi sabuk baja pada CVT yang memang cenderung untuk rontok.
Menanggapi fenomena ini, Arif Nugroho, Service Advisor Hyundai Solo Baru menjelaskan perbedaan antara IVT dengan CVT terletak pada desain sabuk bajanya. "Sabuk baja yang digunakan pada IVT merupakan rangkaian logam yang saling berkaitan menyerupai rantai, berbeda dengan sabuk baja pada CVT yang biasanya tersedia atau yang sedang hangat dibicarakan di media sosial (jumlahnya rontok)," ungkap Arif kepada Kompas.com pada Senin (29/4/2024).