Saptoyogo memperbaiki pencapaiannya empat tahun silam saat tampil di Paralimpiade Tokyo 2020. Dia merebut medali perunggu di nomor yang sama. Sementara dua medali perunggu berasal dari Gischa Zayana dan Muhamad Afrizal Fasya yang juga dari boccia. Pundi-pundi medali kontingen Indonesia ini dipastikan akan bertambah satu medali emas, pada Senin (02/09).
Torehan para atlet difabel Indonesia diharapkan lebih baik dari perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020. Saat itu, atlet-atlet Indonesia mendulang dua emas, tiga perak, dan empat perunggu. Raihan itu lebih baik dibandingkan pencapaian Indonesia pada Paralimpiade Rio 2016, ketika Indonesia “hanya” memperoleh satu perunggu.
Setelah Olimpiade Paris ditutup beberapa waktu lalu, giliran atlet-atlet penyandang disabilitas berlaga di Paralimpiade 2024. Paris menjadi tuan rumah Paralimpiade musim panas untuk pertama kalinya pada 2024. Bagi Prancis, ini adalah kedua kalinya mereka menjadi tuan rumah pertarungan tertinggi para atlet penyandang disabilitas setelah Tignes dan Albertville berbarengan menjamu Paralimpiade musim dingin 1992.
Setidaknya 4.400 atlet dari seluruh dunia akan berpartisipasi dalam 22 cabang olahraga di Paris. Paralimpiade Tokyo terpaksa dijadwalkan ulang menjadi 2021 dan diadakan secara tertutup akibat Covid-19. Pada Paralimpiade Paris 2024, para penonton dapat dengan gegap gempita menyuarakan dukungan terhadap atlet-atlet kebanggaan mereka.
Dibuka dengan upacara penyambutan pada Rabu (28/08) waktu setempat, sejumlah atlet bersaing demi merebut 22 emas pada Kamis (29/08) yang menjadi hari pertama kompetisi. Secara total, ada 549 medali emas yang diperebutkan dalam paralimpiade kali ini. Hari terakhir Paralimpiade Paris jatuh pada Minggu, 8 September 2024, dengan mempertandingkan bola basket kursi roda, para angkat berat, para kano, dan maraton kursi roda, Upacara penutup dijadwalkan berlokasi di Stade de France.
Indonesia mengirim sebanyak 35 atlet untuk bertanding di 10 cabang olahraga yakni para badminton, para atletik, para panahan, boccia, judo tuna netra, para angkat berat, para renang, para tenis meja, dan para menembak. Pada Paralimpiade Tokyo sebelumnya, Indonesia mengirim 23 atlet.
Pada Maret 2024, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui pernyataan resmi menargetkan dua emas seperti raihan Indonesia di Tokyo 2020 untuk cabang para badminton dan para atletik. Target itu sesuai rujukan National Paralympic Committe (NPC) Indonesia. Namun, Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, ketika dihubungi melalui sambungan telepon mengaku pihaknya sekarang tidak memasang target muluk-muluk untuk Paralimpiade Paris 2024.
“Bukan kehendak kita kehendak Tuhan semuanya. Authentic-nya satu dulu deh. Satu emas dulu saja,” ujar Senny.
Senny sendiri tengah mengikuti ajang para badminton yang diselenggarakan di Porte de la Chapelle Arena. Dia mengonfirmasi sebagian besar wakil Indonesia di para badminton memenangkan partai pertama mereka pada Kamis (29/08).