Lari adalah salah satu aktivitas fisik yang paling populer dan mudah dilakukan. Namun, banyak pelari, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, mengalami masalah lutut setelah berlari. Sakit pada lutut bisa menjadi gangguan serius yang menganggu rutinitas olahraga dan keseharian kita. Lalu, apa penyebab lutut bisa sakit setelah lari? Mari kita ulas beberapa faktor yang berkontribusi terhadap masalah ini.
Salah satu penyebab utama sakit lutut setelah lari adalah teknik berlari yang tidak tepat. Banyak pelari yang kurang memperhatikan postur tubuh dan langkah saat berlari. Memukul tanah dengan langkah yang terlalu keras atau tidak menggunakan sepatu lari yang tepat dapat menyebabkan tekanan berlebih pada lutut. Ketika lutut mengalami tekanan berlebihan, ini dapat mengakibatkan peradangan atau cedera pada jaringan sekitar sendi.
Selain teknik berlari, faktor kondisi fisik juga berperan penting. Otot-otot yang lemah atau tidak seimbang, terutama otot di sekitar paha (quads dan hamstrings), dapat menyebabkan lutut bekerja lebih keras dari seharusnya. Otot-otot ini berfungsi untuk menstabilkan lutut saat berlari. Ketika otot-otot tersebut tidak cukup kuat, lutut dapat menjadi rentan terhadap cedera. Latihan kekuatan dan peregangan yang teratur dapat membantu memperkuat otot-otot ini dan mengurangi risiko sakit lutut.