Berat badan juga merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan. Semakin besar berat badan seseorang, semakin besar pula tekanan yang ditanggung oleh lutut saat berlari. Berat badan yang berlebih dapat mempercepat terjadinya kerusakan pada sendi lutut, yang berujung pada nyeri atau sakit setelah berlari. Ini alasan mengapa pelari yang kelebihan berat badan sering kali lebih mudah mengalami masalah lutut dibandingkan dengan yang memiliki berat badan ideal.
Permukaan tempat berlari juga bisa memengaruhi kondisi lutut. Berlari di permukaan yang keras, seperti aspal atau beton, dapat meningkatkan risiko cedera lutut. Faktanya, permukaan yang lebih keras membuat lutut menyerap lebih banyak benturan. Sebaliknya, berlari di permukaan yang lebih lunak, seperti rumput atau tanah, dapat mengurangi dampak pada lutut dan menjaga kesehatan sendi lebih baik.
Ada pula faktor lainnya seperti cedera sebelumnya. Apabila seseorang pernah mengalami cedera lutut, ada kemungkinan bahwa lutut tersebut menjadi lebih sensitif atau rentan terhadap cedera berikutnya. Beberapa kondisi medis, seperti osteoarthritis atau sindrom iliotibial, juga dapat menjadi penyebab sakit lutut yang muncul setelah berlari. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis untuk mengetahui lebih lanjut tentang gejala dan penanganan yang tepat.