Selain menghapus jatah makan gratis, kebijakan pemangkasan lainnya juga telah diterapkan. Sebelumnya, klub telah melakukan PHK terhadap sejumlah staf sebagai bagian dari langkah perampingan organisasi. Bagi mereka yang masih bertahan, kebijakan ini menambah beban karena tunjangan yang selama ini mereka nikmati berkurang.
Keputusan ini memicu berbagai reaksi dari karyawan dan para penggemar. Beberapa staf menyayangkan langkah tersebut, mengingat jatah makan siang gratis menjadi salah satu bentuk apresiasi bagi kerja keras mereka dalam mendukung operasional klub. Banyak yang merasa keputusan ini kurang adil, terutama karena jajaran pelatih dan pemain masih tetap mendapatkan fasilitas yang sama.
Sementara itu, para penggemar juga memberikan tanggapan beragam. Beberapa mendukung langkah efisiensi ini dengan alasan bahwa klub perlu menata kembali keuangan mereka agar tetap kompetitif di level tertinggi. Namun, tidak sedikit yang mengkritik kebijakan ini sebagai bentuk pemotongan yang tidak berimbang, terutama mengingat Manchester United masih aktif melakukan belanja pemain dengan nilai fantastis di bursa transfer.