Agus menegaskan pentingnya empati guru, terutama di Sekolah Rakyat yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin. Dia berharap Universitas PGRI dapat menjadi mitra yang efektif dalam menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas untuk Sekolah Rakyat. "Universitas PGRI diharapkan dapat memasok guru-guru yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki dedikasi dan komitmen tinggi untuk mendidik anak-anak dari latar belakang yang kurang mampu," ujar Agus.
Lebih lanjut, Kemensos juga tengah melakukan seleksi untuk kepala sekolah di masing-masing Sekolah Rakyat. "Untuk kepala sekolah, kami melakukan pengujian dan wawancara. Proses ini dikelola langsung oleh Kementerian Sosial," kata Agus.
Pembentukan Sekolah Rakyat merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memutus siklus kemiskinan yang berkepanjangan. Sekolah ini menerapkan konsep boarding school yang dapat menampung hingga 1.000 siswa, mulai dari jenjang SD hingga SMA. Sebuah unit Sekolah Rakyat membutuhkan lahan seluas 8,5 hektare, yang mencakup kelas, asrama, dapur, tempat makan, laboratorium, tempat ibadah, dan lapangan olahraga.
Agus juga menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat akan menawarkan fasilitas pendidikan vokasi, termasuk pendidikan di bidang peternakan, pertanian, perikanan, dan berbagai disiplin ilmu lainnya. "Dengan demikian, para lulusan nanti tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga karakter yang kuat, baik dalam aspek kebangsaan maupun sosial, serta keterampilan praktis," tambahnya.