Harga emas terus meroket di kuartal kedua. Fenomena ini dicurigai karena adanya kelompok keluarga kaya dan individu kaya yang khawatir akan tingkat utang pemerintah Amerika Serikat (AS). Menurut laporan industri yang dikutip dari Financial Times, sentimen dari kelompok kaya tersebut menjadi salah satu pendorong kenaikan permintaan emas pada kuartal kedua, yang pada akhirnya mendorong harga logam mulia ke titik tertinggi sepanjang masa tahun ini.
Menurut laporan oleh World Gold Council (WGC), pembelian aset safe haven secara pribadi melonjak menjadi 329 ton dalam tiga bulan hingga Juni. Jumlah itu hampir lima kali lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, dan mendorong peningkatan permintaan emas menjadi 1.258 ton pada kuartal tersebut. Selain itu, jumlah tersebut juga merupakan yang tertinggi dalam periode April hingga Juni sejak pencatatan emas dimulai pada tahun 2000. Secara tahunan, jumlah itu naik 4% dari tahun sebelumnya.
Harga emas mencapai rekor tertinggi US$ 2.483,60 per troy ounce awal bulan ini. Hal ini didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga, yang akan menguntungkan aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas batangan karena turunnya pengembalian obligasi. Selain itu, ketidakpastian atas hasil pemilihan presiden AS juga ikut menjadi alasan logam mulia naik tahun ini, yang saat ini diperdagangkan pada harga sekitar US$ 2.380 per troy ounce.