Harga emas cenderung turun sejak kampanye pemilihan umum presiden di Amerika Serikat (AS) makin memanas, diikuti penembakan yang terjadi pada salah satu calon presiden AS, Donald Trump, hingga mundurnya Joe Biden dari penyalonan presiden di periode selanjutnya. Isu tersebut juga mencuat kabar bahwa Biden akan digantikan oleh Kamala Harris.
Menurut data, sejak pencapaian harga tertinggi sepanjang masanya pada 17 Juli 2024 di level US$2.483,6 per troy ons pada perdagangan intra-day, harga emas cenderung melemah sebesar 4%. Meskipun begitu, sepanjang tahun 2024, harga emas masih tercatat positif 15,7% hingga perdagangan 26 Juli 2024 di level US$2.385,57 per troy ons.
Pemilihan umum secara historis tidak memiliki dampak signifikan atau langsung pada kinerja emas. Namun, terlepas dari kandidat yang menang, risiko geopolitik jangka pendek tetap tinggi dan dapat menjadi pemicu bagi emas.
Faktor-faktor utama yang mendorong harga emas, seperti arah dolar AS, suku bunga, atau persepsi risiko, tentu saja dapat dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi, fiskal, dan moneter dari pemerintahan tertentu, terlepas dari afiliasi partai.