Tampang.com | Arah Digitalisasi Indonesia Terus Melaju, Tapi Apakah Kita Sudah Siap Seperti Negara Maju?
Pemerintah Indonesia sedang berada di jalur cepat dalam mendorong transformasi digital lintas sektor. Berbagai inisiatif, mulai dari pelayanan publik berbasis aplikasi, sistem pendidikan daring, rekam medis digital, hingga digitalisasi UMKM terus dikembangkan demi mewujudkan masyarakat yang lebih modern dan efisien.
Namun di balik semangat besar itu, muncul pertanyaan mendasar: apakah Indonesia sudah benar-benar siap menyaingi negara-negara maju dalam membangun ekosistem digital yang matang dan menyeluruh?
Konektivitas Meningkat, Tapi Kesenjangan Digital Masih Membayangi
Tidak bisa dipungkiri, penetrasi internet Indonesia dalam satu dekade terakhir mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data terbaru, pengguna internet di Indonesia telah menembus angka 215 juta jiwa. Tapi kenyataannya, peningkatan jumlah pengguna belum diiringi dengan pemerataan kualitas akses.
Di wilayah perkotaan, akses internet cepat dan stabil kini menjadi bagian dari gaya hidup—dari belanja, transportasi, hingga layanan keuangan serba digital. Namun, di pelosok-pelosok Indonesia, sinyal lemah, harga kuota mahal, hingga minimnya infrastruktur jaringan masih menjadi hambatan utama.
Kondisi ini menciptakan digital divide, kesenjangan yang membuat sebagian masyarakat terhubung penuh dengan ekosistem digital, sementara yang lain masih terpinggirkan.
Belajar dari Estonia dan Korea Selatan, yang Sudah Melampaui Era Manual
Estonia kerap disebut sebagai "negara digital" paling sukses di Eropa. Hampir seluruh layanan pemerintah—dari administrasi penduduk hingga pemilu—dilakukan secara online. Warga bahkan bisa mengakses layanan publik hanya dengan satu kartu identitas digital.