Di era digital seperti saat ini, penerapan teknologi juga dapat memberikan kontribusi besar dalam memantau kondisi sopir dan kendaraan. Misalnya, pemasangan alat pemantau kelelahan sopir (driver fatigue monitoring system) atau alat pencegah kecelakaan otomatis (automatic emergency braking system) dapat membantu mencegah kecelakaan akibat kelelahan sopir.
Dalam konteks yang lebih luas, keselamatan transportasi tidak hanya menjadi tanggung jawab perusahaan transportasi atau pemerintah semata. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung upaya-upaya untuk menciptakan lingkungan transportasi yang aman dan nyaman. Kesadaran akan pentingnya keselamatan transportasi perlu ditanamkan dalam setiap individu, baik sebagai penumpang maupun pengguna jalan.
Kecelakaan bus Rosalia Indah menjadi momentum bagi semua pihak terkait untuk melakukan refleksi mendalam terhadap kebijakan dan praktik pengamanan transportasi. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir atau bahkan dicegah sepenuhnya di masa depan. Keselamatan transportasi adalah hak setiap orang, dan upaya untuk mewujudkannya harus diemban bersama oleh seluruh pihak terkait.