Tampang.com | Meskipun Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan, masalah ini tetap menjadi tantangan besar. Hingga 2025, lebih dari 20 juta penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan, meskipun pemerintah telah menggelontorkan sejumlah besar dana untuk program pengentasan kemiskinan. Lantas, apa yang menyebabkan kebijakan ini belum cukup efektif?
Penyebab Kemiskinan yang Kompleks
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketimpangan akses pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan. Meskipun ada bantuan sosial dan program pengentasan kemiskinan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak penerima manfaat tidak dapat keluar dari kemiskinan.
“Bantuan sosial memang membantu, tetapi itu bukan solusi jangka panjang. Tanpa ada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan akses ke pekerjaan yang layak, masalah kemiskinan tak akan terselesaikan,” kata Maria Sari, pengamat sosial dari Universitas Gadjah Mada.
Program Pengentasan Kemiskinan: Terbatas pada Bantuan Sosial?
Sejumlah program yang telah diluncurkan pemerintah, seperti PKH dan bantuan pangan non-tunai, sering kali hanya menjadi solusi sementara. Banyak penerima bantuan merasa tidak ada perubahan signifikan dalam kualitas hidup mereka, bahkan setelah bertahun-tahun menerima bantuan.