Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) baru-baru ini menghadapi tantangan serius akibat bencana banjir yang melanda Kota Mataram. Namun, berkat respons cepat dari petugas museum, ruang pameran dan koleksi berharga tetap aman dari ancaman air yang menggenang. Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk melindungi artefak-artefak berharga yang ada di dalam museum.
Hujan lebat yang turun sejak siang hingga sore pada Minggu, 6 Juli memicu meluapnya air dari saluran selokan di sekitar museum. "Kami segera menyegerakan penutupan semua akses masuk air dengan peralatan yang kami miliki," ungkap Nuralam saat suasana tegang tersebut sedang berlangsung. Meskipun curah hujan tinggi, hasil kerja keras ini membantu mencegah air masuk ke dalam gedung museum.
Ketika air mulai naik sekitar pukul 17.00 WITA dari saluran drainase di samping SMA Negeri 2 Mataram, Nuralam segera mengarahkan semua tenaga keamanan dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berkumpul dan melakukan langkah-langkah darurat. Dalam waktu singkat, mereka mulai merumuskan strategi evakuasi untuk melindungi artefak-artefak yang ada, yang merupakan warisan budaya tak ternilai bagi daerah tersebut.