Pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini semakin dianggap sebagai salah satu kunci penting dalam mengoptimalkan penerapan Individual Development Plan (IDP) di perusahaan. IDP sendiri merupakan sebuah strategi pengembangan karyawan yang berfokus pada jalur pembelajaran personal, relevan, serta diarahkan untuk menghasilkan dampak nyata bagi peningkatan kompetensi. Dengan dukungan AI, IDP diyakini dapat dijalankan secara lebih efektif dan terukur, sehingga bukan hanya memberi manfaat bagi individu, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan di tengah perubahan cepat dunia kerja.
Founder & Managing Director Tjitra Consulting, Dr. Phil Hora Widjaja Tjitra, menegaskan bahwa teknologi AI dapat merancang jalur belajar yang lebih tepat sasaran, terutama untuk menyiapkan calon pemimpin di masa depan. Menurutnya, banyak perusahaan selama ini kesulitan memberikan program pengembangan yang sesuai kebutuhan setiap pegawai karena keterbatasan sumber daya maupun data yang terkelola dengan baik. Namun, dengan adanya AI, jalur pembelajaran bisa dirancang secara personal, lebih relevan dengan kompetensi yang ingin dituju, sekaligus mendukung percepatan pengembangan SDM yang lebih terarah. Hal ini disampaikannya dalam acara Sharing Session FHCI Connect Expert Series 2 di Plaza Pupuk Kaltim, Jakarta.
Lebih lanjut ia menjelaskan, AI dapat diaplikasikan pada berbagai program pengembangan SDM, mulai dari pelatihan kepemimpinan, mentoring, pembelajaran daring, peer coaching, hingga manajemen kinerja. Misalnya, dalam program kepemimpinan, AI mampu memetakan kebutuhan kompetensi calon pemimpin lalu menyusun jalur pembelajaran yang sesuai. Pada sistem mentoring, AI dapat membantu menyesuaikan pendekatan mentor terhadap kebutuhan belajar tiap individu sehingga interaksi menjadi lebih efektif. Di sisi lain, untuk pembelajaran daring, AI dapat merekomendasikan materi digital yang paling relevan dan aplikatif. Bahkan dalam konteks peer coaching, AI bisa memperkuat proses belajar kolektif dengan memberikan referensi tambahan yang mempermudah kolaborasi antarpegawai. Sedangkan pada manajemen kinerja, AI berperan penting dalam menganalisis capaian kerja, memetakan kekuatan serta area yang masih perlu dikembangkan, sehingga langkah tindak lanjut dapat lebih tepat sasaran.