Tina juga mengungkapkan bahwa di Pupuk Indonesia, IDP dibagi menjadi tiga aspek utama, yaitu leadership competency, behavior competency, dan technical competency. Perusahaan bahkan telah menyusun kamus kompetensi yang berlaku untuk seluruh grup Pupuk Indonesia, yang saat ini mencakup 56 kompetensi teknis. Hal ini membuktikan bahwa IDP tidak hanya berhenti pada konsep, tetapi benar-benar dijalankan secara sistematis dan berorientasi pada hasil nyata.
Dari beragam pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa integrasi antara AI dan IDP bukanlah sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak bagi perusahaan yang ingin bertahan di era digital. Dengan AI, jalur pengembangan karyawan menjadi lebih personal, adaptif, dan berfokus pada hasil, sementara IDP memastikan proses itu berjalan secara terstruktur dan konsisten. Perpaduan keduanya membuka jalan bagi lahirnya SDM unggul yang mampu bersaing, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga global, seiring dengan hadirnya Revolusi Industri 5.0 yang semakin dekat.