Tidak hanya hujan, cuaca ekstrem juga ditandai dengan angin kencang yang dapat mencapai kecepatan lebih dari 50 km/jam. Angin kencang ini sering kali disertai dengan petir dan gelombang tinggi di laut. Kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memantau informasi cuaca terbaru dari BMKG.
Cuaca ekstrem juga berdampak pada sektor pertanian. Hujan lebat yang terus-menerus dapat menyebabkan genangan air di lahan pertanian, sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman. Petani perlu mempersiapkan strategi khusus untuk menghadapi cuaca ekstrem ini, seperti memperbaiki sistem drainase dan memilih jenis tanaman yang tahan terhadap kondisi basah.
Di sisi lain, cuaca ekstrem juga memengaruhi kesehatan masyarakat. Hujan lebat dan banjir dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit seperti demam berdarah dan diare. Selain itu, suhu yang tidak menentu dapat memicu gangguan pernapasan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat asma atau alergi. Masyarakat disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memperkuat daya tahan tubuh.