Namun belum ada kepastian tentang bagaimana penilaian risiko teknologi akan dilakukan, atau seberapa jauh intervensi negara bisa diterapkan terhadap platform dan inovator lokal.
Regulasi atau Represi?
“Kami mendukung regulasi AI, tapi jangan sampai membunuh kreativitas dan perkembangan startup yang masih bertumbuh,” ujar Anindya Permatasari, CTO sebuah perusahaan teknologi edukasi.
Menurutnya, jika aturan terlalu ketat dan tak akomodatif, pengembang lokal bisa kalah bersaing dengan perusahaan global yang lebih siap dan fleksibel.
Di sisi lain, aktivis hak digital mengingatkan bahaya lain jika AI dibiarkan tanpa kendali: “Kita bisa menghadapi diskriminasi sistemik, pelanggaran privasi, dan penyalahgunaan data jika tak ada regulasi yang kuat,” kata Damar Putra, dari Digital Rights Watch Indonesia.