Airlangga melakukan pertemuan dengan CEO dari Public Joint Stock Company (PJSC) Aeroflot, perusahaan penerbangan negara Rusia, Mr. Sergey Alexandrovsky. Pada pertemuan dimaksud, CEO Alexandrovsky menyampaikan kembali keinginan dari Aeroflot untuk merevitalisasi jalur penerbangan langsung antara Moskow-Bali PP.
Tawaran kerjasama nuklir Indonesia kepada Rusia juga dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat kerjasama antar kedua negara. Dengan membuka peluang kerjasama teknis dan bisnis dalam pengembangan nuklir, Indonesia dan Rusia dapat saling memanfaatkan keahlian dan pengalaman masing-masing dalam industri energi nuklir.
Airlangga menanggapi dengan menyatakan bahwa penerbangan langsung dapat membantu meningkatkan hubungan antara kedua negara."Adanya penerbangan langsung dari kota-kota di Indonesia dan Rusia tentunya akan semakin mempermudah upaya kedua negara untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan serta dapat membantu arus logistik ekspor impor. Hal ini jelas dapat membantu penguatan perekonomian baik Indonesia maupun Rusia," kata Airlangga.
Kerjasama ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Melalui transfer teknologi dan pengetahuan dari Rusia, Indonesia dapat memperkuat kapasitas tenaga kerja lokal dalam mengelola dan mengembangkan industri nuklir di tanah air.
Tentu saja, kerjasama nuklir antara Indonesia dan Rusia juga perlu diiringi dengan kerangka regulasi yang kuat dan komprehensif. Langkah-langkah pengawasan yang ketat dan transparan perlu diterapkan untuk memastikan bahwa pengembangan energi nuklir di Indonesia berlangsung sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan yang tinggi.