Sebagai perbandingan, di Jakarta yang berpopulasi sekitar 10 juta jiwa, jumlah MRI diperkirakan mencapai 30 unit atau lebih. Yonathan menilai kesenjangan ini menjadi bukti nyata adanya disparitas fasilitas kesehatan antarwilayah. Padahal, permintaan layanan MRI di Indonesia terus meningkat, seiring berkembangnya dunia medis dan meningkatnya kebutuhan pasien.
Ia menambahkan, rumah sakit juga masih menghadapi kendala teknis, salah satunya ketergantungan pada pasokan helium untuk pengoperasian MRI. Jika dibandingkan dengan negara-negara anggota OECD, rasio MRI di Indonesia masih jauh tertinggal. OECD mencatat rata-rata satu juta penduduk memiliki sekitar 11 hingga 50 unit MRI, sementara di Indonesia, banyak wilayah hanya mengandalkan satu unit untuk populasi yang besar.