Tampang.com | Kabar bahwa Ridwan Kamil ditolak Jakmania menarik perhatian publik. Penolakan dari salah satu kelompok suporter terbesar di Indonesia ini memicu banyak diskusi. Mengingat popularitas Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat, apa yang membuat Jakmania menolak sosok pemimpin ini? Untuk memahami lebih dalam, mari kita telaah beberapa faktor yang mempengaruhi dinamika tersebut.
Hubungan Ridwan Kamil dengan Sepak Bola dan Persija
Meskipun Ridwan Kamil dikenal sebagai sosok yang proaktif dalam pengembangan infrastruktur di Jawa Barat, termasuk stadion olahraga, hubungan antara Ridwan Kamil dan dunia sepak bola Jakarta tetap terbatas. Jakmania, sebagai suporter setia Persija Jakarta, sangat terikat pada identitas klub dan memiliki ikatan emosional kuat dengan segala hal yang berkaitan dengan Persija. Sayangnya, Ridwan Kamil tidak memiliki riwayat panjang yang terkait langsung dengan Persija yang mungkin menjadi salah satu alasan penolakan.
Ridwan Kamil, selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, lebih banyak berfokus pada pembangunan infrastruktur di wilayahnya sendiri. Hal ini mencakup perbaikan stadion di Bandung, yang menjadi markas Persib. Meskipun niatnya baik, ini bisa menjadi pemicu penolakan dari Jakmania yang melihat keberpihakan Ridwan Kamil terhadap Persib Bandung, rival terbesar Persija Jakarta.
Loyalitas Jakmania dan Pengaruh Emosi
Loyalitas Jakmania terhadap Persija Jakarta sangat kuat dan emosi sering kali memainkan peran besar dalam penolakan terhadap sosok yang dianggap tidak sejalan dengan klub kesayangan mereka. Bagi Jakmania, Persija lebih dari sekadar klub sepak bola; itu adalah bagian dari identitas dan kebanggaan kota. Ketika Ridwan Kamil ditolak Jakmania, ini mencerminkan lebih dari sekadar perbedaan pandangan politik. Jakmania sangat memperhatikan sejarah rivalitas antara Persija dan Persib, yang membuat hubungan Ridwan Kamil dengan Persib menjadi faktor yang cukup krusial.