Terbagi dalam 10 Jilid Periodisasi Sejarah
Menurut Fadli, buku sejarah versi baru ini akan dibagi ke dalam 10 jilid, yang masing-masing merepresentasikan periodisasi sejarah yang berbeda. Pembagian ini dirancang untuk memberikan alur narasi yang jelas dan sistematis, memudahkan pembaca dalam memahami perkembangan sejarah bangsa dari masa ke masa.
Fokus pada Perspektif Indonesia Sentris
Fadli menegaskan bahwa tujuan utama dari penulisan ulang ini adalah untuk menghadirkan buku sejarah dengan perspektif Indonesia sentris. Ini berarti narasi sejarah akan dikaji dan ditulis dari sudut pandang bangsa Indonesia sendiri, bukan lagi didominasi oleh pandangan kolonial atau asing. Hal ini bertujuan untuk menguatkan identitas nasional dan rasa bangga akan warisan sejarah.
Cakupan Sejarah dari Nusantara Awal hingga Era Reformasi
Cakupan sejarah yang akan dibahas dalam 10 jilid ini sangat luas, mulai dari sejarah awal Nusantara, masa kolonial, peran Nusantara dalam jaringan global, respons terhadap penjajahan, perang kemerdekaan Indonesia, hingga era Reformasi 1999-2024. Rentang waktu yang komprehensif ini diharapkan memberikan gambaran utuh perjalanan panjang bangsa.
Perubahan Istilah: dari "Revolusi" menjadi "Perang Mempertahankan Kemerdekaan"
Salah satu perubahan signifikan yang diungkapkan Fadli adalah penggunaan istilah. "Begitu juga dengan istilah-istilah revolusi, kita menyebutnya perang mempertahankan kemerdekaan," ujar Fadli. Perubahan terminologi ini mencerminkan upaya untuk merekonstruksi narasi agar lebih sesuai dengan perspektif dan pengalaman bangsa Indonesia sendiri dalam menghadapi masa-masa penting sejarah.