Dalam pernyataan tersebut, Pramono juga menjelaskan bahwa pengerukan kali yang dilakukan saat ini adalah bagian dari upaya antisipatif untuk menghadapi potensi banjir yang dapat mengganggu aktivitas warga di Jakarta. Terlebih lagi, saat ini Jakarta berada dalam siklus musim hujan, membuat langkah-langkah pencegahan menjadi sangat penting.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Ika Agustin Ningrum, turut menambahkan bahwa pihaknya tengah giat melakukan pengerukan sungai sebagai langkah responsif dalam menghadapi musim penghujan. Hal ini menjadi krusial, pasalnya, pengerukan sungai biasanya lebih efektif dilakukan saat musim kemarau. "Namun, kami tetap melakukan segala upaya di musim hujan ini untuk menjaga kelancaran aliran air," kata Ika.
Dinas SDA Jakarta juga telah mempersiapkan berbagai peralatan untuk mengatasi potensi banjir yang mungkin terjadi. Ika menjelaskan, saat ini telah tersedia 202 lokasi pompa stasioner yang terdiri dari 605 unit di seluruh wilayah Jakarta. Selain itu, ada juga mobil pompa yang disebar ke lima wilayah administrasi kota, masing-masing dilengkapi dengan 100 unit, serta pompa-pompa apung kecil yang sudah dibagikan ke area yang berpotensi rawan banjir.