Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam kunjungan terbarunya mengakui adanya banyak pihak yang pesimistis terhadap program hilirisasi industri pertambangan mineral logam seperti nikel yang telah digaungkan oleh pemerintah. Meskipun demikian, Prabowo tetap memastikan bahwa ambisi hilirisasi industri yang menjadi fokus Presiden Joko Widodo akan tetap dijalankan di masa pemerintahan berikutnya.
Dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024, Prabowo menegaskan pentingnya hilirisasi dalam memajukan perekonomian Indonesia. Ia menyatakan bahwa selain swasembada pangan dan energi, hilirisasi juga menjadi kunci utama dalam kebangkitan ekonomi Indonesia. Prabowo juga memberikan penekanan terhadap pentingnya industrialisasi yang dapat dimaksimalkan melalui hilirisasi.
Indonesia dikenal memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, serta cadangan bauksit, tembaga, uranium, dan logam tanah jarang yang melimpah. Prabowo menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program hilirisasi pertambangan mineral logam di Indonesia, meskipun upaya hilirisasi tersebut seringkali mendapat kritik. Menurutnya, ada pihak-pihak yang selalu pesimistis atau bahkan sengaja tidak mendukung upaya bangkitnya Indonesia.
Di kesempatan lain dalam BNI Investor Daily Summit 2024, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui bahwa sekitar 85% industri hilirisasi nikel di dalam negeri masih dikuasai oleh asing. Ketergantungan ini disebabkan oleh ketertarikan perbankan luar negeri dalam mendanai proyek hilirisasi nikel di Indonesia, dibandingkan dengan perbankan dalam negeri.