Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan respons terhadap pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan Indonesia akan melakukan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dalam kurun 15 tahun ke depan. Menurut Bahlil, target tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk mempercepat pencapaian nol emisi pada tahun 2060.
Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa pernyataan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto adalah sebagai bentuk komitmen dalam rangka Indonesia menuju Net Zero Emission pada tahun 2060. Dia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan arahan yang telah disampaikan oleh Presiden.
Selain itu, Bahlil juga menekankan bahwa arahan Presiden Prabowo merupakan hal yang harus dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen Indonesia untuk mempercepat pencapaian target nol emisi pada tahun 2060. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam mempercepat penggunaan energi baru terbarukan tanpa membebani negara dan masyarakat.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengungkapkan visi besar Indonesia untuk mencapai nol emisi sebelum tahun 2050. Salah satu upaya yang diusung adalah dengan meningkatkan penggunaan biodiesel dan mengkonversi PLTU ke sumber energi terbarukan. Prabowo juga menyoroti potensi panas bumi sebagai sumber energi alternatif yang luar biasa dan merencanakan untuk menghentikan penggunaan batu bara dalam pembangkit listrik serta beralih ke energi terbarukan dalam kurun waktu 15 tahun ke depan.