Pencurian kabel bawah tanah bukanlah masalah yang ringan, selain merugikan perusahaan, tindakan ini juga berpotensi mengganggu layanan telekomunikasi di wilayah yang terdampak. PT Telkom sebagai penyedia layanan telekomunikasi menjadi pihak yang paling dirugikan dalam kasus pencurian ini. Tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga berdampak pada reputasi perusahaan dalam memberikan layanan yang andal kepada pelanggan.
Seiring dengan meningkatnya kasus pencurian kabel bawah tanah, PT Telkom juga harus meningkatkan pengawasan dan keamanan infrastruktur kabelnya. Selain itu, kerjasama dengan pihak keamanan, baik kepolisian maupun satuan pengamanan perusahaan, juga harus ditingkatkan agar kasus pencurian ini bisa dicegah lebih efektif. Diperlukan upaya yang lebih proaktif dalam mencegah dan menangani kasus-kasus pencurian kabel, termasuk pengawasan yang lebih ketat terhadap akses ke infrastruktur kabel bawah tanah.
Berdasarkan data dari PT Telkom, pencurian kabel bawah tanah sudah menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Dari beberapa kasus yang terjadi, kerugian materialnya mencapai puluhan miliar rupiah. Selain kerugian finansial, hal ini juga berpotensi menurunkan kualitas layanan telekomunikasi yang disediakan oleh PT Telkom.
Upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian, seperti dalam kasus tangkapan 16 sindikat pencuri kabel ini, merupakan langkah positif dalam memberantas tindakan kriminal tersebut. Namun demikian, perlu diingat bahwa penegakan hukum saja tidak cukup. Kerjasama antara pihak kepolisian, perusahaan, serta masyarakat sangatlah penting dalam mencegah dan mengatasi kasus-kasus pencurian kabel bawah tanah demi menjaga keberlangsungan layanan telekomunikasi yang berkualitas.