Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi dunia bisnis di Indonesia. Kondisi ekonomi global yang tidak stabil, inflasi yang terus meningkat, serta perubahan pola konsumsi masyarakat pasca-pandemi, menyebabkan beberapa perusahaan besar di Tanah Air harus mengambil langkah sulit, yaitu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal. Kebijakan ini tidak hanya berdampak pada para pekerja yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga menimbulkan dampak luas bagi stabilitas sosial dan ekonomi.
Faktor Penyebab PHK Massal
Sejumlah faktor menjadi penyebab utama gelombang PHK massal pada 2024. Pertama, ketidakpastian ekonomi global akibat resesi yang mulai melanda berbagai negara, termasuk negara-negara yang menjadi mitra dagang utama Indonesia. Penurunan permintaan ekspor memengaruhi sektor manufaktur dan industri yang selama ini bergantung pada pasar luar negeri. Kedua, adopsi teknologi dan otomatisasi yang semakin masif juga memaksa perusahaan untuk melakukan efisiensi biaya dengan mengurangi tenaga kerja manusia dan menggantinya dengan mesin atau sistem otomatis.
Di sisi lain, beberapa sektor yang sebelumnya berkembang pesat saat pandemi, seperti e-commerce dan logistik, mulai mengalami penurunan pertumbuhan. Perubahan pola belanja konsumen yang kembali ke toko fisik dan penurunan daya beli masyarakat menyebabkan perusahaan-perusahaan di sektor ini terpaksa melakukan penyesuaian strategi bisnis, termasuk pengurangan jumlah karyawan.
Perusahaan yang Terkena PHK Massal
Beberapa perusahaan besar di Indonesia telah mengumumkan PHK massal sebagai langkah efisiensi. Berikut adalah beberapa perusahaan yang sudah melakukan PHK massal pada tahun 2024: