Tanpa adanya investasi yang signifikan dalam pendidikan, harapan untuk mewujudkan Indonesia Emas akan sangat tipis. Generasi muda adalah aset terpenting sebuah bangsa, dan jika mereka tidak dipersiapkan dengan baik, kita akan terus berputar dalam lingkaran kesulitan. Mulai dari kualitas pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, semua harus diperhatikan secara serius agar bisa mempersiapkan calon pemimpin dan masyarakat yang berkompeten.
Sekarang, pertanyaan yang muncul adalah: siapakah yang akan memberikan solusi terhadap persoalan pendidikan ini? Dalam beberapa tahun terakhir, kita melihat banyak calon legislatif yang hanya fokus pada isu-isu yang bersifat sementara, seperti bansos untuk pemenangan. Jika Pemilu 2029 tidak didasari oleh kesadaran akan pentingnya pendidikan, maka kita seolah-olah menciptakan generasi yang lebih cemas daripada emas. Pemimpin masa depan yang kurang peka terhadap kebutuhan pendidikan mungkin akan terus mengulangi kesalahan yang sama.
Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mengubah arah bangsa adalah memberikan edukasi politik kepada generasi muda. Pendidikan politik yang baik akan membantu mereka memahami pentingnya suara mereka dan memberikan hak mereka secara bijaksana. Dalam jangka panjang, suatu bangsa yang terdidik akan lebih mampu membuat keputusan yang tepat dan mendorong negara menuju kemajuan yang berarti.
Hal ini adalah tantangan bagi semua lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah, pendidik, hingga orang tua. Kita semua mempunyai peran dalam menciptakan lingkungan yang mendukung proses pendidikan. Dengan menyebarluaskan kesadaran akan pentingnya pendidikan, diharapkan masyarakat akan menuntut lebih banyak dari calon pemimpin mereka. Hanya dengan cara ini calon presiden dan wakil presiden yang berfokus pada pembangunan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yang akan menang di pemilu yang akan datang.