Di sisi lain, kita tidak bisa menutup mata terhadap risiko politisasi pendidikan yang dapat terjadi. Jika kebijakan pendidikan terus-menerus terpinggirkan demi kepentingan jangka pendek, maka akan ada ketidakberdayaan dalam menghadapi tantangan global di masa depan. Indonesia perlu bersiap untuk tidak hanya menjadi kaya sumber daya alam, tetapi juga kaya sumber daya manusia yang cerdas dan berdaya saing.
Dengan semua faktor yang berperan dalam proses ini, Pemilu 2029 bukan hanya sekadar ritual politik, tetapi merupakan momen refleksi untuk kita semua. Pilihan yang dibuat akan membawa kita menuju Indonesia Emas yang diimpikan atau justru membawa kita kembali ke dalam ketidakpastian dan kegelisahan. Kini saatnya untuk mempersiapkan diri agar generasi masa depan tidak hanya mengandalkan bansos, tetapi berinvestasi dalam pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan sebagai pondasi untuk menghadapi cahaya harapan yang lebih baik.