Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan sulfur yang lebih rendah, sesuai standar Euro 4. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas udara di Indonesia.
Menurut Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, peluncuran BBM rendah sulfur ini akan bersamaan dengan penerapan kebijakan BBM subsidi yang tepat sasaran.
Agus menjelaskan, "Kualitas udara di Indonesia memang buruk. Salah satu penyebabnya adalah kandungan sulfur yang tinggi dalam BBM. Oleh karena itu, pemerintah telah menyusun rencana untuk mengeluarkan roadmap menuju BBM dengan kandungan sulfur yang lebih rendah.”
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan bahwa pemerintah berencana menyediakan BBM rendah sulfur bersubsidi tanpa menaikkan harganya.
Penyediaan BBM bersubsidi rendah sulfur akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari Jakarta sebelum diperluas ke tingkat nasional pada tahun 2028. Rachmat Kaimuddin, Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, menegaskan bahwa rencana ini akan dilaksanakan tanpa memberatkan masyarakat dan negara.
Dengan demikian, pemerintah akan menyediakan BBM rendah sulfur yang lebih bersifat subsidi, khusus kepada golongan yang membutuhkannya. Rachmat menyatakan, "Kelas atas tidak akan lagi mendapat subsidi BBM."