Harga Pertamina Biosolar atau solar subsidi saat ini sebesar Rp6.800 per liter.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa jenis BBM rendah sulfur termasuk dalam kategori Solar.
Dadan Kusdiana, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk menggantikan Solar subsidi dengan BBM rendah sulfur. Namun, dia menegaskan bahwa kebijakan ini masih dalam tahap kajian pemerintah.
"Rencananya untuk Solar. Pemerintah sedang melakukan kajian, arahnya memang kepada Solar subsidi," ujar Dadan.
Dalam konteks ini, peningkatan anggaran subsidi BBM dianggap bukan solusi yang bijak, mengingat risiko penyaluran subsidi BBM yang tidak tepat.
Sejalan dengan hal ini, Rachmat menekankan bahwa dalam lima tahun terakhir, pemerintah telah menghabiskan rata-rata Rp119 triliun setiap tahun untuk subsidi BBM.
"Hal ini mengindikasikan bahwa keterlibatan dana publik tidak optimal karena subsidi tak sampai kepada pihak yang membutuhkannya," tambahnya.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menegaskan bahwa beberapa kilang minyak telah siap untuk memproduksi solar rendah sulfur, terutama di daerah-daerah. Menurut mereka, keluarnya BBM rendah sulfur ini sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor.