Dana yang telah disiapkan pemerintah diperkirakan mencapai Rp20 miliar hingga Rp40 miliar, serta ada rencana untuk membuat timeline dan roadmap yang berkelanjutan terkait peningkatan ketahanan pangan. Saat ini, skema riset yang direncanakan memiliki masa kerja selama tiga tahun, dengan harapan dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi sektor pertanian di Indonesia.
“Insya Allah, anggaran riset dan inovasi ini akan meningkatkan produktivitas komoditas pertanian kita dan mengurangi ketergantungan terhadap barang impor,” ungkap Brian. Ia juga menambahkan bahwa meskipun fokus pada empat komoditas ini, pemerintah berencana untuk menambah 12 komoditas lainnya ke dalam proyek riset di masa mendatang.
Dalam penelitian ini, kolaborasi dengan berbagai industri juga diharapkan dapat mempercepat proses hilirisasi hasil pertanian. Menurut Brian, konsorsium yang terbentuk terdiri dari dosen, peneliti, serta guru besar yang memiliki keahlian di bidang riset komoditas pangan, juga akan mencakup aspek standarisasi dan komersialisasi produk.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menekankan pentingnya kolaborasi ini bagi Indonesia. Ia berharap, melalui riset dan inovasi yang terintegrasi ini, Indonesia dapat mengurangi tingkat ketergantungan pada impor dan meningkatkan produktivitas komoditas pangan. Harapan ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto, yang ingin melihat Indonesia mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat.