Tampang.com | Meskipun Indonesia terus menggalakkan transformasi digital, kenyataannya masih banyak wilayah yang belum menikmati akses internet cepat dan stabil. Di berbagai daerah, terutama luar Jawa, layanan internet masih lambat, tidak merata, dan kerap putus-nyambung. Di saat kota-kota besar sudah menikmati layanan 5G, sebagian desa bahkan belum terjangkau jaringan 4G. Kapan janji pemerataan akses digital benar-benar terwujud?
Ketimpangan Digital Masih Menganga
Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa hingga awal 2025, 77% populasi Indonesia telah terhubung ke internet. Namun, kecepatan dan kualitas layanan sangat timpang antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
“Banyak daerah yang secara statistik tercatat ‘terhubung’ ke internet, tapi realitanya hanya cukup untuk membuka teks WhatsApp,” ujar Fajar Ananta, peneliti infrastruktur digital dari ICT Watch.
Proyek Palapa Ring Belum Maksimal
Program Palapa Ring yang digadang-gadang menjadi tulang punggung pemerataan internet nasional ternyata belum memberikan hasil yang optimal. Meskipun infrastruktur fiber optik telah menjangkau banyak wilayah timur Indonesia, kualitas layanan masih belum stabil karena minimnya operator lokal yang mau mengelola jaringan.