Tampang.com | Kebijakan pemerintah yang membatasi fasilitas gratis ongkos kirim (ongkir) hanya tiga hari dalam sebulan di platform perdagangan elektronik mulai menimbulkan kekhawatiran bagi para kurir paket. Salah satunya adalah Aqil (24), kurir mitra di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur, yang menilai pembatasan ini bisa menekan volume pembelian dan pengiriman paket, sehingga berdampak langsung pada penghasilannya.
“Saya rasa kebijakan ini bakal memberatkan, terutama untuk kurir mitra seperti saya. Kalau gratis ongkir dibatasi, pelanggan mungkin jadi enggan belanja atau kirim barang, yang otomatis mengurangi paket yang harus kami antar,” kata Aqil saat diwawancara, Kamis (22/5/2025).
Sebagai kurir mitra yang bekerja dengan sistem upah per paket tanpa gaji pokok, Aqil mengungkapkan keterbatasannya dalam mendapatkan paket. Biasanya, paket prioritas diberikan kepada kurir karyawan tetap perusahaan logistik, sementara kurir mitra hanya memperoleh sisa pengiriman.