“Kalau karyawan tetap biasanya bisa ambil semua paket dulu. Kami mitra dapatnya yang sisa-sisa. Kalau gratis ongkir dibatasi, volume paket pasti berkurang, bisa-bisa saya malah enggak kebagian kerja sama sekali,” ujarnya.
Aqil menyebut, upah per paket yang diterimanya sekitar Rp 2.000, dengan rata-rata mengantarkan 70 sampai 100 paket per hari. Namun, tidak semua kurir mitra bisa mencapai jumlah paket sebanyak itu karena tingkat pengiriman di area mereka berbeda-beda.
Senada dengan Aqil, Saleh (37), kurir mitra lain yang sudah tujuh tahun berprofesi sebagai kurir, juga mengkhawatirkan dampak pembatasan ini terhadap pendapatannya. “Kalau pengiriman menurun, otomatis pendapatan kami yang dihitung per paket ikut berkurang. Saat ada event khusus, biasanya pengiriman naik signifikan, tapi kalau pembatasan ini berjalan, jumlah pengguna ekspedisi bisa turun,” jelasnya.