Tampang

Negara Barat Diduga Jadi Sumber Utama Pendanaan Perang Rusia di Ukraina Melalui Pembelian Energi

30 Mei 2025 21:04 wib. 51
0 0
Bendera Ukraina berkibar di gedung Reichstag yang dihuni Bundestag (majelis rendah Jerman), menjadi latar belakang foto senjata tank Rusia T-34 ketika dipamerkan untuk Peringatan Perang Soviet
Sumber foto: Google

Meskipun ada tekanan internasional, pendapatan Rusia dari energi pada 2024 hanya turun 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, pendapatan dari ekspor minyak mentah meningkat 6 persen dan gas pipa naik 9 persen.

“Masih ada ketakutan besar dari banyak pemerintah di Barat bahwa memotong impor energi dari Rusia akan menyebabkan lonjakan harga energi,” ujar Mai Rosner, juru kampanye senior dari organisasi Global Witness. “Tak banyak kemauan politik untuk benar-benar membatasi kemampuan Rusia menjual minyak,” tambahnya.

Selain ekspor langsung, minyak Rusia juga masuk ke negara-negara Barat setelah diolah di negara ketiga seperti India dan Turkiye. Skema ini dikenal sebagai refining loophole atau celah hukum di mana minyak Rusia diproses menjadi produk bahan bakar oleh kilang asing lalu dijual ke negara yang menerapkan sanksi. CREA mengidentifikasi sedikitnya enam kilang di India dan Turkiye yang membeli minyak mentah Rusia senilai 6,1 miliar euro (sekitar Rp 112 triliun) untuk dijual ke negara-negara Barat.

“Semua pihak tahu soal celah ini. Ini legal. Tapi tak ada yang benar-benar bertindak tegas,” kata analis CREA, Vaibhav Raghunandan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

baliho
0 Suka, 0 Komentar, 23 Agu 2017
SMA Swasta Terbaik di Bandung
0 Suka, 0 Komentar, 22 Apr 2019

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?