Tampang.com | Di balik lebatnya hutan hujan Papua, hidup seekor ular eksotis yang keberadaannya kini mulai terancam—Morelia viridis, atau lebih dikenal sebagai green tree python atau sanca hijau Papua. Ular ini bukan hanya endemik Papua, tetapi juga masuk dalam daftar satwa yang dilindungi Pemerintah Indonesia karena populasinya yang kian menurun akibat perburuan dan perdagangan ilegal.
Warna Eksotis yang Menarik Para Kolektor
Morelia viridis dikenal memiliki dua varian warna yang mencolok, yaitu hijau dan keemasan. Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat, Jhoni Santoso Silaban, varian berwarna emas dianggap lebih indah dan karenanya lebih sering diburu oleh kolektor reptil.
“Warna keemasan membuat ular ini terlihat lebih menarik, sehingga banyak diburu dan menyebabkan populasinya di alam menurun drastis,” ujarnya.
Status Dilindungi dan Habitat Konservasi
Sebagai bentuk perlindungan, pemerintah telah menetapkan Morelia viridis sebagai satwa dilindungi. Selain itu, beberapa kawasan konservasi telah dijadikan habitat perlindungan alami bagi ular ini, seperti Taman Nasional Wasur di Merauke dan wilayah ekowisata seperti Raja Ampat.
Namun, hingga kini, belum ada konservasi khusus yang sepenuhnya dikhususkan untuk spesies ini, yang membuat ancaman terhadap kelangsungan hidupnya tetap tinggi.