Lain lagi ceritanya di event nasional yang mempromosikan seni dan kreatifitas anak muda, yaitu Kompetisi Lukis Nasional. Seorang anak tunarungu bernama Budi menjadi pusat perhatian karena lukisannya yang indah dan penuh makna. Budi menggunakan warna dan bentuk untuk mengekspresikan perasaannya tentang kehidupan dan perjuangannya. Saat pengumuman pemenang, Budi tidak menyangka namanya disebut sebagai juara pertama. Air mata kebahagiaan mengalir di pipinya saat ia menerima piala. Momen ini sangat mengharukan karena menunjukkan bahwa seni bisa menjadi media bagi siapa saja untuk mengekspresikan diri, terlepas dari keterbatasan yang dimiliki.
Pada sebuah event nasional yang didedikasikan untuk para veteran perang, terjadi momen yang sangat mengharukan. Seorang veteran bernama Pak Yusuf, yang telah berusia 90 tahun, mendapat penghargaan atas jasa-jasanya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ketika Pak Yusuf berjalan menuju panggung untuk menerima penghargaan, seluruh hadirin berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah. Pak Yusuf terharu dan menangis saat menerima penghargaan tersebut. Dalam pidatonya, ia mengingatkan kita semua tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Momen ini menyentuh hati banyak orang dan menjadi pengingat akan pengorbanan para pahlawan yang telah berjuang demi negara.
Tidak hanya di event olahraga atau budaya, momen mengharukan juga terjadi dalam event sosial seperti aksi donor darah nasional. Pada acara ini, seorang ibu bernama Siti dengan sukarela mendonorkan darahnya untuk menyelamatkan nyawa seorang anak kecil yang sedang membutuhkan. Ketika ibu dari anak tersebut bertemu dengan Siti, keduanya saling berpelukan dan menangis. Momen ini menjadi simbol dari kemanusiaan dan kepedulian sesama yang masih kuat di tengah masyarakat. Kisah ini menggugah banyak orang untuk lebih peduli dan mau berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
